Tekan Peningkatan Stunting di Buol, Tim Harus kerja Keras

    Tekan Peningkatan Stunting di Buol, Tim Harus kerja Keras

    BUOL-Dinas Kesehatan Kabupaten Buol Sulawesi Tengah(Sulteng) Gelar Monev tim pendamping keluarga dan tim percepatan penurunan Stunting Bertempat di aula lantai II Dinas KesehatanKabupaten Buol Kamis 21/9/2023

    Hal tersebut berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, salah satu instrumen yang harus terpenuhi adalah tersedianya hasil Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang akan dilaporkan ke tingkat Nasional.

    Dalam upaya peningkatan pembangunan nasional, keluarga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Kekuatan pembangunan nasional berakar pada elemen keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat. Keluarga sejahtera dan berkualitas merupakan pondasi dasar bagi keutuhan dan keberlanjutan pembangunan.

    Profil Keluarga Indonesia yang tercermin dari hasil SUPAS 2015 menunjukkan bahwa keluarga Indonesia berada dalam kondisi rentan. Angka kematian ibu masih tinggi, yaitu 305 per 1.000 kelahiran hidup, sementara angka kematian bayi Indonesia sebanyak 22 bayi per 1.000 kelahiran hidup.

    Kegiatan Fasilitas dan Pembinaan Kampung KB terdiri dari 36 orang dengan sasaran dan narasumber pada kegiatan Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Buol, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, lintas sektor terkait, Kepala Desa dan Lurah, PKB, IMP, Pokja Kampung KB, kader, serta tiga tokoh masyarakat.

    Kepala Dinas Kesehatan dan Kependudukan Keluarga Berencana, Muhammad Rizal Naukoko, mengungkapkan bahwa dalam upaya penurunan stunting, perlu ada koordinasi terstruktur dan konvergensi di antara pemangku kepentingan terkait.

    Olehnya itu, upaya ini perlu komitmen bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama, yaitu target nasional angka stunting berada pada 14 persen di tahun 2024.

    Diungkapkannya bahwa target kampanye zero growth 0 bayi lahir stunting adalah calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui agar senantiasa menjaga gizi agar bayi lahir dalam keadaan sehat.

    "Angka stunting saat ini akan berpengaruh dan berdampak pada 10 sampai 20 tahun ke depan. Olehnya itu, kita harus bekerja keras agar stunting dapat ditekan, " ujarnya.

    Hadir dalam kegiatan tersebut kepala dinas Kominfo Buol Suondo D Sanua, S Sos, Kepala Dinas BPM Yani L Saad, para Camat, serta tim Audit Stunting.***

    buol
    Rahmat Salakea

    Rahmat Salakea

    Artikel Sebelumnya

    Curah Hujan Tinggi Semua Desa di Kecamatan...

    Artikel Berikutnya

    inilai Cemarkan Nama Baik Kades Poongan,...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Revolusi Penulisan Rilis Berita dengan Bantuan Artificial Intelligence (AI)
    Beredar Video Peserta Pelatihan Kerja Injeksi dan Desainer Sebut Yel Yel Salah Satu Paslon
    Heboh Gelar Doktor Honoris Causa dari Perguruan Tinggi Ilegal, Hendri Kampai: Prestise atau Prestasi Palsu?
    Agus Flores, Sang Komando Media yang Mampu Menggerakkan 1000 Media dalam Hitungan Menit

    Tags